Cara menggunakan edubox via LAN

Edubox bisa digunakan dalam kelas, untuk beberapa orang siswa dengan menggunakan LAN (Local Area Network), yakni suatu cara supaya para pengguna terhubung dengan server-nya secara intranet.

Di sini kita membutuhkan satu HP, dua laptop, satu kabel data, dan satu edubox. Berikut adalah pembagian peran di antara perangkat-perangkat tersebut:

  • Edubox sebagai server.
  • Laptop pertama sebagai perute (Bahasa Inggrisnya adalah router).
  • Sehingga device-device lainnya, yaitu laptop, smartphone atau tablet ada komputer clients di mana aplikasi edubox akan digunakan.

Berikut adalah langkah demi langkah cara menggunakan Edubox dengan koneksi LAN:

  1. Gunakan kabel data / kabel LAN untuk menghubungkan edubox dengan laptop pertama. Keberhasilan langkah ini ditandai dengan menyalanya lampu indikator pada Edubox.
  2. Hidupkan koneksi hotspot di HP. Setiap HP, langkahnya berbeda-beda. Silakan lakukan dengan HP anda.
  3. Koneksikan hotspot tersebut dengan router (yaitu laptop yang pertama)
  4. Selanjutnya adalah kita akan membagikan jejaring (network) LAN tersebut dengan cara biasa, yaitu menggunakan Windows. Caranya sebagai berikut. yaitu, buka Network and Sharing Center yang tersimpan di Control Panel. change adaptor settings. wireless-nya kita share. klik kanan, di properties, kita pilih sharing, allow other network/user to connect. kemudian klik yes.
  5. Nah, di device clients, dalam hal ini adalah laptop/smartphone/tablet yang kedua dan seterusnya, kita harus cek. Apakah koneksinya benar sudah terhubung atau belum. Tentu kita tinggal memperhatikan indikator di network.
  6. Kita juga bisa periksa apakah edubox sudah terkoneksi dengan smartphone, tablet, atau laptop lainnya yang akan digunakan untuk ujian. Dengan cara membuka peramban (browser) Google Chrome atau Mozilla Firefox. Karena aplikasi edubox yang berbasis peramban bisa dibuka dari kedua jenis browser ini.
  7. Kita masuk ke konfigurasi. kita input ujian. pilih UTS/UAS/US. kita import ujian, kita pilih mata pelajarannya dulu. ada keterangan di bawah nama-nama pelajaran yang berhasil dimasukkan.

Berbicara mengenai test, ada beberapa jenis test yang harus dilakukan sebagai persiapan guna memastikan kelancaran ujian berbasis komputer (computer-based test):

  • Test perangkat (device) yang akan digunakan oleh siswa; apakah device tersebut benar bisa mengakses dan menggunakan aplikasi edubox. barangkali ada kegagalan akses oleh device milik siswa yang disebabkan oleh sistem operasi Windows, atau aplikasi penunjangnya kurang update.
  • Test jumlah user. Misal jumlah user yang akan menggunakan edubox secara bersamaan, maka harus disimulasikan sebelum hari-h ujian apakah aplikasi edubox mampu melayani keseluruhan peserta tersebut secara bersamaan. Apabila sekali pelaksanaan ujian melibatkan 30 siswa, maka 30 siswa tersebut harus mencoba secara bersama-sama hingga berhasil. Bila kapasitas edubox dan jaringannya hanya 20 siswa, sementara peserta ujian ada 30 siswa, maka pasti ada siswa yang tidak terlayani dengan baik.
  • Test kemampuan loading. Test ini maksudnya mengukur seberapa cepat loading bisa dilakukan oleh device (laptop/smartphone/tablet) milik client. test ini bisa dilakukan bersamaan dengan. test jumlah user.
  • Test jaringan. Yang diperiksa adalah kualitas, kecepatan, dan kestabilan pengiriman dan penerimaan data. Jaringan dengan kabel LAN tentu lebih stabil daripada jaringan dengan wireless (tanpa kabel). Jaringan dengan klien/user lebih sedikit tentu pengirman datanya akan lebih cepat. Misalnya sekali ujian dengan 5 siswa, tentu kecepatannya akan berbeda dengan ujian bersama 30 siswa sekaligus.

Demikian penting melaksanakan beberapa jenis test di atas. Sehingga sebaiknya siswa tidak langsung hadir ke ujian tanpa melalui test-test tersebut lebih dahulu.

3 cara mengatur komputer untuk mengakses LAN

Pertama adalah mengatur LAN lebih dahulu, kedua adalah menghubungkannya dengan komputer, terakhir adalah memberikan alamat IP pada jaringan tanpa perute. 

LAN (Local Area Network), alias suatu jejaring di mana beberapa perangkat (baik personal computer, smartphone, hingga tablet) saling terhubung satu sama lain.

Jenis jaringan, di mana salah satunya bisa jadi berupa LAN, akan turut menentukan berapa banyak komputer yang bisa terhubung dan seperti apa tingkat hubungannya satu sama lain. Maksudnya adalah seberapa cepat pertukaran data, unggah dan unduh (upload dan download) yang dapat dilakukan di antara jejaring perangkat tersebut.

Di dalam ruang kelas untuk UNBK atau CBT lainnya, kita membutuhkan lebih dari 20 perangkat yang terhubung satu sama lain.

  1. Jika Anda akan menghubungkan lebih dari 4 komputer, Anda memerlukan perute (router) dan switch. Jika Anda tidak perlu mengubungkan komputer-komputer tersebut ke internet, Anda tidak perlu membeli perute.

2. Tentukan tata letak jaringan. Di sinilah pentingnya ada rancangan/desain awal mengenai topologi, layout atau arsitektur jaringan.

3. Untuk membuat LAN, Anda perlu membeli perute dan/atau perangkat jaringan lain. Perangkat tersebut akan menjadi penghubung seluruh komputer dalam jaringan.

Perute akan memberikan alamat IP secara otomatis pada setiap komputer yang terhubung.

Switch berfungsi sama dengan perute, tetapi switch tidak dapat memberikan alamat IP secara otomatis. Umumnya, switch menyediakan lebih banyak porta ethernet dibanding perute.

4. Perute akan memudahkan Anda melakukan konfigurasi jaringan. Jika Anda hanya menggunakan switch untuk membangun jaringan, Anda harus memberikan alamat IP untuk setiap komputer yang akan dihubungkan.

5. Jika Anda menggunakan switch untuk menambahkan porta jaringan yang tersedia, sambungkan switch ke porta LAN di perute. Anda dapat menggunakan porta mana saja di switch untuk menghubungkan komputer ke jaringan. Setelah terhubung, perute akan memberikan alamat IP untuk setiap komputer yang terhubung.

B. Menghubungkan Komputer

  1. Menggunakan jaringan nirkabel
  2. Uji jaringan Anda (jika menggunakan perute). Perute akan memberikan alamat IP pada setiap komputer yang terhubung secara otomatis, dan komputer akan langsung muncul pada jaringan. 
  3. Aktifkan fitur berbagi berkas dan pencetak. Jika kedua fitur tersebut tidak diaktifkan, Anda tidak dapat mengakses sumber daya dari komputer lain. Namun, jika diaktifkan, Anda dapat membagikan berkas, folder, kandar, dan pencetak tertentu untuk digunakan dalam jaringan.

Referensi:

Pinisi Edubox, Terobosan Baru Ujian Berbasis Komputer tanpa Online

Sumber aslinya ada di sini:
https://gurudigital.id/pinisi-edubox-terobosan-baru-ujian-berbasis-komputer-tanpa-online/

Dunia saat ini telah memasuki abad 21 dimana teknologi informasi berkembang begitu pesat. Perkembangannya merasuk ke berbagai bidang. Dalam dunia pendidikan, peran kemajuan teknologi informasi sudah mulai dapat dirasakan. Salah satunya adalah ujian kelulusan yang sudah menggunakan teknologi digital yang kita kenal dengan nama UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer).

Dalam pelaksanaan UNBK tentu pemerintah sudah memfasilitasi sebagian besar sekolah. Yakni dengan memberikan fasilitas komputer dan jaringan internet. Meskipun di beberapa sekolah tertentu masih harus bergabung dengan sekolah lain yang fasilitasnya telah memadai. Namun, satu hal yang saat ini masih menjadi permasalahan bagi sekolah-sekolah adalah sulitnya melaksanakan try out online dengan teknis yang sama persis dengan pelaksanaan UNBK. Hal ini masih menjadi kendala karena ujian online terasa lebih ribet untuk murid dalam skala besar dan membutuhkan kuota yang tidak sedikit. Tryout yang dilaksanakan biasanya masih menggunakan kertas sebagai basisnya (paper-based test, PBT).

Terobosan Baru Try Out UNBK berbasis komputer tanpa online

Nah, perlu kita tahu nih. Bahwa sekarang sudah ada satu perangkat penunjang yang memungkinkan sekolah melaksanakan Try Out UNBK dengan teknis yang sama persis dengan pelaksanaan UNBK tetapi tidak perlu dilakukan secara online. Alias tidak terhubung ke internet, melainkan cukup dengan intranet saja. Sudah tahu perangkat yang dimaksud? Ya, harus kita tahu nih, perangkat ini bernama Pinisi Edubox. Pinisi Edubox merupakan perangkat berbasis Raspberry Pi 2 sebagai server untuk ujian online dalam jaringan lokal (intranet) tanpa perlu terhubung dengan internet. Pinisi Edubox ini akan membantu guru dan pihak sekolah untuk melakukan ujian berbasis komputer secara lebih praktis. Lengkap dengan platform yang membantu guru dalam membuat soal sekaligus mengakses hasil tesnya secara lengkap.

Pinisi Edubox rumit digunakan?

Mungkin ada yang membayangkan bahwa membangun sebuah sistem perangkat intranet di sekolah itu pasti rumit. Nah, untuk Pinisi Edubox ini, guru tidak perlu khawatir tentang teknis pemasangan, pelaksanaan hingga proses penilaian hasil ujian siswa. Karena dengan Pinisi Edubox, kita tidak perlu melakukan setting dan sinkronisasi server yang rumit. Semua jadi mudah karena manajemen ujian ini dijalankan via Cloud (komputasi awan). Di satu sisi guru dimudahkan dalam persiapan dan penilaian ujian, di lain pihak, siswa kita pun akan makin sering mendapat pengalaman melakukan penilaian berbasis komputer atau smartphone android tanpa menghabiskan kuota internet di sekolah. Bagaimana, apakah masih ragu menggunakan Pinisi Edubox di sekolah? Ada yang perlu kita tahu nih, di tahun 2017 kemaren, Start Up Pinisi EduBox dikirim sebagai wakil Indonesia dalam event Creative Business Cup di Denmark. Keren kan? Maka tidak heran jika hingga tahun 2017 kemaren, Pinisi Edubox ini sudah  sudah digunakan oleh sekitar 300 sekolah, dengan total 50.000 users, 8.000 ujian terpublish, dan soal sebanyak 250.000 butir soal. Tertarik untuk menjadi user selanjutnya? Silakan anda bisa mendapatkan info lebih detail di laman pinisi.io

Pinisi Edubox hanya untuk Try Out UNBK?

Oya, Pinisi Edubox tidak hanya untuk kepentingan try out UNBK saja lho, tetapi perangkat ini bisa juga dimanfaatkan untuk Penilaian Tengah Semester, Penilaian Akhir Tahun ataupun ulangan harian di kelas. Jadi Edubox pada dasarnya bisa digunakan untuk semua jenjang pendidikan, tidak hanya SMA/SMK saja. Bahkan Bimbingan Belajar sebenarnya juga bisa memanfaatkan manfaat EduBox ini. Bisa dipakai untuk latihan di kelas-kelas kecil mereka saat les. Hal ini tentu akan lebih menarik perhatian peserta les jika dilakukan secara teratur. Selamat Mencoba ya!

Cara Setting Jaringan UBK/UNBK

Jaringan UBK/UNBK selayaknya dikonfigurasikan dengan topologi star. Yaitu komputer server dan komputer klien terhubung ke suatu Switch/Hub.

Referensi: Cara Setting Jaringan UBK/UNBK alias cara konfigurasi jaringan UNBK.

Dalam membangun jaringan komputer untuk keperluan Ujian Berbasis Komputer (UBK), Ujian Nasional Berbasis Komputer, atau Computer Base Test (CBT) ini sama saja dengan membangun jaringan komputer seperti pada umumnya yaitu menggunakan topologi star. untuk orang yang sudah terbiasa berkecimpung dibidang jaringan komputer hal ini tentu sudah umum dan tidak asing lagi, namun bagi sebagian orang yang belum mempelajari jaringan komputer pasti akan bertanya-tanya apa maksud dari topologi star.

Topologi Star adalah metode penyusunan atau skenario jaringan dimana setiap komputer baik server maupun client sama-sama terhubung ke konsentrator yang kita kenal dengan sebutan Switch atau Hub. Konsentrator tersebut yang mengontrol seluruh fungsi jaringan dan sekaligus sebagai penguat aliran data pada topologi star, Jika konsentratornya mengalami gangguan atau kerusakan maka sudah pasti jaringan komputer ini akan muncul banyak masalah.

Oleh karena itulah bagi sekolah yang menyelenggarakan UBK/UNBK saya sarankan agar menggunakan Switch Hub yang berkualitas baik demi kelancaran pelaksanaan UBK/UNBK.

Mengapa UBK/UNBK menggunakan Topologi Star dalam setting jaringannya? Karena:

  • Pemasangannya sederhana dan mudah dalam pengkabelan. 
  • Tidak menyebabkan gangguan jaringan saat kita memasang dan memindahkan komputer. 
  • Mudah untuk mendeteksi kesalahan dan memindahkan komputer server atau client

Spesifikasi Minimal Server UBK/UNBK

Agar kegiatan ujian tidak menemui kendala, agar ujian lancar jaya 🙂 maka sekolah penyelenggara UBK/UNBK wajib menyediakan komputer server tiap ruangan, 1 server untuk melayani 40 client dan masing-masing server dengan spesifikasi minimal sebagai berikut:

  • Intel Core i5 
  • Ram 8GB
  • Hard disk 250GB
  • 2 kartu jaringan/ethernet
  • Power Suplay 500VA

Skema Topologi Star untuk Jaringan UBK/UNBK:

Inilah skema pemasangan jaringan komputer untuk pelaksanaan UBK/UNBK (klik gambar untuk melihat lebih besat)

Skema Topologi Jaringan UNBK UBK

Lihat gambar diatas, semua client komputer atau laptop terhubung ke HUB, ip address 192.168.0.0/24. Khusus untuk server kita pasang 2 ethernet, ethernet pertama (eth1) kita sambungkan ke HUB yang sama dengan client, dan ethernet kedua (eth2) kita sambungkan ke router atau modem.

Edubox adalah mini server yang turut berperan sebagai switch/hub, sehingga komputer klien mudah digunakan untuk pelaksanaan UBK/UNBK.

Baca Juga: