Guru Komputer dan Peran Pentingnya dalam Ujian Online

Pada tahun 2014 lalu seorang menteri bertanya pada netizen, “kalau internetnya cepat mau dipakai buat apa?” Pertanyaan tersebut dilontarkan Tifatul Sembiring di platform media sosial Twitter. Netizen pun terpicu dan merespon. Respon yang diberikan beragam. Ada yang merespon dengan serius, ada juga yang merespon dengan kesal, ada juga yang membalas dengan kelakar.

Siapa sangka, saat ini koneksi internet yang cepat betul-betul diperlukan, terutama saat ujian nasional dilaksanakan. Sistem ujian online diperkenalkan pada 2015, pada era menteri pendidikan Anies Baswedan. Sistem ujian online mengubah banyak hal di lingkungan sekolah. Ruang komputer yang biasanya jarang digunakan, saat ini menjadi salah satu ruangan yang jadi sorotan. Sarana dan prasarana penunjang ujian pun turut disediakan.

Jumlah komputer yang sedianya hanya puluhan unit, bisa bertambah hingga berkali-kali lipat. Jaringan internet berkecepatan tinggi juga disediakan. Perubahan besar-besaran tersebut diharapkan dapat mengakomodasi seluruh siswa untuk melaksanakan ujian secara online. Setidaknya, seluruh siswa dapat melaksanakan ujian dalam dua atau tiga sesi saja. Bahkan, ada juga sekolah yang dititipi siswa dari sekolah lain, lantaran kondisi di sekolah tempat siswa tersebut berasal tak memadai untuk melaksanakan ujian secara online.    

Bertambahnya unit-unit komputer berimbas pada penambahan jumlah ruang komputer. Tak hanya itu, posisi penanggung jawab setiap ruangan pun tentu saja harus diisi. Petugas ruang komputer atau guru komputer yang biasanya hanya diisi oleh satu orang tentu harus ditambah. Terbukalah lapangan pekerjaan di sekolah negeri maupun swasta.

Siswa Harus Siap Hadapi Ujian Online

Mata pelajaran komputer yang dulunya dianggap sebagai pelengkap, kini tak bisa lagi dianggap enteng. Seluruh siswa harus dapat mengoperasikan komputer dengan baik. Hal tersebut mungkin biasa bagi siswa yang berada di kawasan perkotaan. Namun, bagi siswa-siswa yang berada di pelosok keterampilan menggunakan komputer jadi persoalan tersendiri. Keberadaan pengajar komputer jadi kian terasa pentingnya. Pasalnya, sistem ujian online diterapkan secara merata di seluruh nusantara.

Kondisi tersebut membuat siswa harus membiasakan diri dengan sistem ujian online, terlepas bagaimanapun kondisi dan latar belakang siswa. Oleh karena itu, selain harus terbiasa menggunakan komputer, siswa diharapkan juga terbiasa untuk mengerjakan ujian secara online. Siswa setidaknya sudah terbiasa mengerjakan ujian online sejak jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan ujian. Dengan demikian, tak perlu terjadi kegagapan yang berakibat siswa tak mampu mengerjakan ujian.

Agar ujian yang dilakukan secara online berlangsung dengan baik, fasilitas penunjang pun mesti memadai. Pasokan listrik yang stabil merupakan kebutuhan yang tak bisa ditawar, begitu juga dengan akses terhadap jaringan internet berkecepatan tinggi. Kondisi komputer yang digunakan pun harus prima. Salah satu saja komponen tersebut tidak terpenuhi, maka ujian online tak bisa dilaksanakan.

Selain sarana dan prasarana yang mendukung, siswa juga perlu dihadapkan dengan simulasi ujian online. Di sini peran guru komputer juga bisa dimaksimalkan. Guru komputer tak hanya berperan sebagai operator simulasi ujian, tetapi juga sekaligus sebagai korektor. Jika dilaksanakan dengan baik, pada simulasi ujian juga terpetakan masalah-masalah yang mungkin terjadi saat ujian online berlangsung. Sehingga, pada saat pelaksanaan ujian online masalah yang ada dapat dicegah. Kalaupun tetap terjadi, masalah dapat ditanggulangi dengan cepat.

Jika guru menggunakan Pinisi Edubox 4.0 saat mempersiapkan ujian, guru komputer dapat dilibatkan juga untuk mengatur jaringan dan sarana lain yang diperlukan dalam pelaksanaan simulasi ujian.  

Di akhir simulasi, guru komputer dapat segera menyediakan database nilai siswa. Database nilai siswa dapat diberikan pada guru mata pelajaran yang bersangkutan, sehingga guru bisa mengevaluasi kemampuan siswanya. Bahkan, database nilai dapat dibuat lebih detail jika diperlukan untuk mengetahui tipe-tipe soal yang jadi kendala bagi para siswa.

Peran Krusial Guru Komputer dalam Pelaksanaan Ujian Online

Pada saat ujian berlangsung, keberadaan guru komputer jadi makin krusial. Terutama saat siswa mengalami kendala teknis dalam mengerjakan ujian. Masalah yang terjadi harus bisa diselesaikan dengan cepat. Pasalnya, apapun yang terjadi pada saat ujian online sudah dimulai maka waktu akan terus bergulir. Oleh karena itu, guru komputer yang bertugas harus sigap untuk segera menindaklanjuti masalah yang terjadi.   

Peralatan pendukung seperti genset harus disiapkan, untuk mengantisipasi padamnya listrik. Begitu pula dengan modem cadangan untuk berjaga-jaga, apabila jaringan internet sedang mengalami gangguan. Bahkan, komputer cadangan pun mesti tersedia jika komputer yang sedang digunakan bermasalah.Berkembangnya teknologi, serta perubahan pada sistem ujian menjadi berkah tersendiri bagi para guru komputer. Mereka yang dulunya kerap terabaikan, kini memegang peranan penting dalam pelaksanaan ujian online. Tanpa kehadiran guru komputer, ujian online akan terasa makin menegangkan, karena kendala teknis bisa terjadi sewaktu-waktu. Oleh karena itu, patutlah guru komputer mendapatkan apresiasi sebagaimana mestinya atas perannya dalam kelancaran ujian online baik saat persiapan maupun saat pelaksanaan.

Menjadi Guru yang Dicintai Murid

Masa-masa di sekolah merupakan masa yang penuh warna. Setiap orang ada cerita tersendiri, baik soal akademik, percintaan, hingga petualangan mendebarkan. Tak jarang, setelah diingat-ingat lagi cerita-cerita tersebut malah cocok untuk dijadikan bahan open mic saat stand up, saking tak masuk akalnya. Tak jarang kisah-kisah kenangan selama di sekolah juga melibatkan guru, baik guru yang sangat dihormati atau guru yang berlabel guru killer. Semua punya tempat di dalam sanubari.

Membicarakan guru di SMA, penulis punya kenangan tersendiri pada seorang guru killer yang justru dicintai murid-muridnya, tak terkecuali murid-murid bengalnya. Sebut saja namanya Ibu Rahayu, guru kimia yang mengajar di sekolah dan juga tutor di lembaga bimbingan belajar. Saking cintanya murid-muridnya, pernah saat kakak kelas penulis sedang terlibat aksi tawuran, mendadak pamit untuk kembali ke sekolah, lantaran sedang ada jam pelajaran Ibu Rahayu. Rekan-rekan yang lain pun sudah mafhum dan membiarkan beberapa personil berkurang selama beberapa waktu. Usai pelajaran Ibu Rahayu, siswa yang tadi kembali ke sekolah sudah kembali ke arena tawuran.

Ibu Rahayu ini memang unik. Gaya bicaranya cenderung ceplas-ceplos tidak tertata selayaknya seorang guru pada umumnya. Tak hanya gaya bicara yang sekenanya, saat menegur siswa yang melanggar ketertiban, suara beliau sangatlah lantang. Tapi, meski demikian beliau tetap guru yang dicintai dan disayangi murid-muridnya. Dari generasi ke generasi sosok beliau masih kerap diceritakan, selayaknya urban legend.

Mengajar dengan Baik

Tentu saja, kecintaan para murid bukanlah tanpa alasan. Di balik sikap dan gaya bicara yang cenderung slengean, beliau adalah guru yang mengajar dengan sangat baik. Cara mengajarnya lugas, tidak bertele-tele, straight to the point. Sehingga, tanpa mencontek sekalipun nilai kimia yang didapat murid-muridnya termasuk tinggi. Bahkan, nilai yang tinggi tersebut didapat saat materi dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Lagipula, siapa murid yang berniat untuk mencontek jika sang guru dengan reputasi sedemikian hadir di hadapan mereka. Lama-kelamaan para murid justru terbiasa dengan kehadiran beliau.

Belajar dengan beliau pun rasanya tak pernah membosankan. Ada saja tingkah dan ucapannya yang membuat seisi kelas terpingkal-pingkal. Seperti momen membangunkan murid yang tertidur di kelas. Meskipun marah, beliau masih mengijinkan murid tersebut untuk tetap di kelas dan mengikuti pelajarannya. Saat ini, murid yang beliau gertak di kelas tersebut bekerja BUMN yang bergerak di bidang perminyakan. Selain itu, pernah juga sang guru mengumpulkan murid-muridnya untuk berkumpul di lapangan sekolah untuk menerima pelajaran dari beliau. Di bawah naungan pohon rindang, kami diajarkan untuk mengingat hafalan, dengan jembatan keledainya. Belasan tahun berlalu, materi tersebut masih belum hilang dari ingatan.

Mengajar Sepenuh Hati

Tak hanya jago soal mengajar, Ibu Rahayu betul-betul mendengarkan suara hati muridnya. Pernah beliau menawarkan murid-muridnya kelas tambahan secara cuma-cuma. Hal tersebut beliau lakukan setelah mengetahui ada beberapa murid yang tak mampu secara ekonomi untuk mengikuti les, baik les secara pribadi maupun di lembaga bimbingan belajar. Syarat yang beliau berikan sederhana saja, beliau akan mengajar siapa saja yang bersedia datang pukul 6 pagi ke sekolah. Meski hanya 1 orang yang datang, beliau akan tetap mengajar sepenuh hati. Siapa murid yang tak luluh dengan perhatian yang sedemikian besar.

Tak jarang beliau pun memberikan buku paket pada murid yang ia tahu tak sanggup membelinya. Daripada melihat sang murid mengkopi bukunya, ia lebih baik memberi bukunya langsung. Penerbit pun memberi beberapa eksemplar tambahan biasanya, begitu pikirnya. Beliau hanya ingin muridnya dapat pengalaman yang sama saat membaca buku, dan menerima pengajarannya.

Entah beliau sadari atau tidak, apa yang telah beliau lakukan selama puluhan tahun tersebut menjadi kenangan tersendiri bagi murid-muridnya. Dari luar beliau tampak seperti guru yang galak atau bahkan guru killer. Tapi, yang murid-murid tahu, beliau adalah guru yang penyayang. Ibu Rahayu dengan bahasanya yang blak-blakan menihilkan jarak dengan murid-muridnya.

Ketekunannya dalam mengajar, membuat murid-muridnya begitu termotivasi dalam belajar. Ibu Rahayu pun mendampingi perkembangan murid-muridnya baik di dalam, maupun di luar kelas. Murid-murid pun bersedia belajar lebih lama bersamanya, di kelas bimbingan belajar, di rumahnya, atau di kelas tambahan. Petuah-petuahnya pun telah mengisi relung hati.

Banyak orang bisa menjadi guru, baik secara formal maupun non-formal. Melalui jalur pendidikan keguruan, atau langsung terjun ke lapangan. Seperti rekan-rekan yang menjadi relawan pendidikan di seantero nusantara. Namun, guru yang baik adalah guru yang tak terlupakan. Mereka biasanya yang jadi sangat dekat dengan muridnya. Guru yang baik selayaknya kakak, ayah, atau ibu bagi murid-muridnya. Tak hanya membawakan pelajaran dengan baik, tetapi juga nyaman untuk menyampaikan segala keluh kesah.

Untuk anda yang sedang berjuang untuk menjadi guru yang baik, anda bisa memulainya dengan kesungguhan dalam mengajar. Selain itu, anda bisa meluangkan waktu sejenak, untuk mendengarkan murid-murid anda. Tak perlu pusingkan soal-soal ujian, biar Pinisi Edubox 4.0 yang memikirkannya untuk anda.