Tips Lancar Ujian Online: Cek Jaringan Dulu, Pak !

Setiap orang yang terhubung ke internet pasti selalu menginginkan koneksi harus lancar. Apalagi untuk agenda sepenting ujian. Koneksi tidak boleh down sedikit pun. Kalau untuk kegiatan biasa seperti sosial media, browsing atau chatting, koneksi putus sekali-sekali sih tidak jadi masalah. Itulah yang selalu menjadi ketakutan dan kekhawatiran mengadakan ujian online/ ujian berbasis komputer apalagi di sekolah dengan peserta yang sangat banyak. Kalau koneksi jelek ujiannya gimana? Chaos pastinya, ga percaya? boleh ikut dengan saya…:D

situs speedtest.net untuk mengukur kecepatan unggah (upload) dan unduh (download) dari koneksi internet.

Kalau bicara deg-degan sewaktu ujian mau dimulai, saya juga sering mengalami. Tapi sebentar, saya sedang tidak sekolah lagi kok. Jadi guru, saya dan teman-teman cuma coba bantu sekolah-sekolah untuk mengadakan ujian online/ujian berbasis komputer. Tapi karena teknologinya kami yang menyediakan maka perasaan lebih deg-degan dari anak-anak yang mau ujian… ini serius lho..

Tahun pertama diterapkan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) alias UN daring (Ujian Nasional online), sering masalah utama yang terjadi adalah ketika server mati dan tidak bisa diakses, sedangkan masalah jaringan sudah diatasi sebelumnya dan pilihan dari yang membuat sistem adalah dengan penerapan jaringan kabel (LAN) dengan persyaratan menggunakan desktop yang terhubung ke jaringan tersebut. Nah ini pasti jadi investasi besar buat sekolah untuk menyediakan desktop dan jaringan kabel untuk seluruh siswa, dan pastinya ribet urusan perkabelan ini.

Bandingkan dengan Ujian Daring (ujian online/ujian berbasis komputer) yang memanfaatkan jaringan nirkabel (wireless/wi-fi). Dari sisi investasi perangkat lebih efisien, apalagi siswa sebagian besar sekarang sudah punya perangkat yang bisa terhubung ke Wi-Fi. Tapi jangan coba-coba kalau susah masuk ke halaman ujian, teriakan yang sering terjadi adalah “Wi-Fi butut”, “koneksi jelek”. Kedua teriakan ini pada dasarnya dari sisi user itu menuju satu hal yang sama yaitu kualitas internet jelek. Tapi benarkah ini hanya masalah koneksi internet dan bandwith yang tersedia? Bandwith tentu saja penting, tapi ada yang jarang diperhatikan yaitu kualitas jaringan yang dipakai.

BACA JUGA:  Fitur EduEye pada Edubox

Bicara kualitas jaringan nirkabel (wireless/Wi-Fi) ada beberapa hal yang harus diperhatikan:

  • Pemilihan wireless access point dan router yang sesuai. Ini sangat penting karena sewaktu ujian, kebiasaan pengguna adalah masuk ke aplikasi secara bersamaan, oleh karena itu harus dipilih perangkat yang bisa menangani sejumlah user yang ada. Dari pengalaman, untuk pengguna setiap kelas itu lebih dari 40 siswa kami selalu menggunakan Ubiquiti Unifi Access Point dan untuk untuk ruouter kami memilih Mikrotik RB 951 Ui 2HnD.
  • Topologi jaringan. Gunakan topologi jaringan star, dari Wireless Access Point langsung ke port router, memang dari sisi penggunaan kabel lebih banyak tapi dari sisi konektifitas ini akan lebih efektif, kecuali kalau backbone jaringannya sudah fiber optic.
  • Settingan jaringan, nah ini cukup penting juga ternyata, terutama settingan router, karena dari pengalaman penerapan di beberapa sekolah, kadang setingan yang ga efisien akan membuat prosesor router bekerja lebih keras sekaligus menghabiskan resource.
  • Gunakan aplikasi yang disimpan di server lokal, sehingga tidak membutuhan akses internet untuk pelaksaan ujian. Kalau tidak mau ribet bisa menggunakan Pinisi Edubox.

Ingin coba menerapkan ujian online / ujian berbasis komputer di sekolah anda, dan butuh desain topologi jaringan dan settingan router mikrotik yang sudah efisien silakan isi komentar di bawah.

Related Post(s):

8 thoughts on “Tips Lancar Ujian Online: Cek Jaringan Dulu, Pak !”

  1. assalamualaikum..
    kami punya 2000 siswa dengan jumlah AP unifi 20 unit mohon pencerahannya untuk desain topologinya dan setting mikrotiknya karena kami berencana menggunakan android dan laptop.
    terimaksih atas pencerahannya.

  2. saya lagi PAS sekarang, tpi ada sedikit kendala terkait kebermanfatan router(android) dan Kabel LAN(komputer), karena komputer client tdk maksimal pemanfaatannya(hanya 5 komp. client dapat dipakai dari 12), padahal kalo router(android) di offkan maka semua komputer clinen bisa dipakai dan sebaliknya , kira-kira masalah nya apa ya? apa krna topologi jaringannya yang salah?

    1. Untuk jaringan dengan 200 klien, saya merekomendasikan MikroTik RouterBoard CCR2004-1G-12S+2XS. Router ini dilengkapi dengan prosesor 64-bit quad-core ARM Cortex A57 1.4GHz, 4GB RAM, dan port ethernet gigabit yang cukup untuk menangani lalu lintas jaringan dari 200 klien. Selain itu, router ini juga memiliki 12 port SFP+ dan 2 port QSFP+ untuk konektivitas jaringan yang lebih cepat dan lebih aman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *