Menjadi Guru yang Dicintai Murid

Masa-masa di sekolah merupakan masa yang penuh warna. Setiap orang ada cerita tersendiri, baik soal akademik, percintaan, hingga petualangan mendebarkan. Tak jarang, setelah diingat-ingat lagi cerita-cerita tersebut malah cocok untuk dijadikan bahan open mic saat stand up, saking tak masuk akalnya. Tak jarang kisah-kisah kenangan selama di sekolah juga melibatkan guru, baik guru yang sangat dihormati atau guru yang berlabel guru killer. Semua punya tempat di dalam sanubari.

Membicarakan guru di SMA, penulis punya kenangan tersendiri pada seorang guru killer yang justru dicintai murid-muridnya, tak terkecuali murid-murid bengalnya. Sebut saja namanya Ibu Rahayu, guru kimia yang mengajar di sekolah dan juga tutor di lembaga bimbingan belajar. Saking cintanya murid-muridnya, pernah saat kakak kelas penulis sedang terlibat aksi tawuran, mendadak pamit untuk kembali ke sekolah, lantaran sedang ada jam pelajaran Ibu Rahayu. Rekan-rekan yang lain pun sudah mafhum dan membiarkan beberapa personil berkurang selama beberapa waktu. Usai pelajaran Ibu Rahayu, siswa yang tadi kembali ke sekolah sudah kembali ke arena tawuran.

Ibu Rahayu ini memang unik. Gaya bicaranya cenderung ceplas-ceplos tidak tertata selayaknya seorang guru pada umumnya. Tak hanya gaya bicara yang sekenanya, saat menegur siswa yang melanggar ketertiban, suara beliau sangatlah lantang. Tapi, meski demikian beliau tetap guru yang dicintai dan disayangi murid-muridnya. Dari generasi ke generasi sosok beliau masih kerap diceritakan, selayaknya urban legend.

Mengajar dengan Baik

Tentu saja, kecintaan para murid bukanlah tanpa alasan. Di balik sikap dan gaya bicara yang cenderung slengean, beliau adalah guru yang mengajar dengan sangat baik. Cara mengajarnya lugas, tidak bertele-tele, straight to the point. Sehingga, tanpa mencontek sekalipun nilai kimia yang didapat murid-muridnya termasuk tinggi. Bahkan, nilai yang tinggi tersebut didapat saat materi dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Lagipula, siapa murid yang berniat untuk mencontek jika sang guru dengan reputasi sedemikian hadir di hadapan mereka. Lama-kelamaan para murid justru terbiasa dengan kehadiran beliau.

BACA JUGA:  Tugas Staff Admin IT di Sekolah

Belajar dengan beliau pun rasanya tak pernah membosankan. Ada saja tingkah dan ucapannya yang membuat seisi kelas terpingkal-pingkal. Seperti momen membangunkan murid yang tertidur di kelas. Meskipun marah, beliau masih mengijinkan murid tersebut untuk tetap di kelas dan mengikuti pelajarannya. Saat ini, murid yang beliau gertak di kelas tersebut bekerja BUMN yang bergerak di bidang perminyakan. Selain itu, pernah juga sang guru mengumpulkan murid-muridnya untuk berkumpul di lapangan sekolah untuk menerima pelajaran dari beliau. Di bawah naungan pohon rindang, kami diajarkan untuk mengingat hafalan, dengan jembatan keledainya. Belasan tahun berlalu, materi tersebut masih belum hilang dari ingatan.

Mengajar Sepenuh Hati

Tak hanya jago soal mengajar, Ibu Rahayu betul-betul mendengarkan suara hati muridnya. Pernah beliau menawarkan murid-muridnya kelas tambahan secara cuma-cuma. Hal tersebut beliau lakukan setelah mengetahui ada beberapa murid yang tak mampu secara ekonomi untuk mengikuti les, baik les secara pribadi maupun di lembaga bimbingan belajar. Syarat yang beliau berikan sederhana saja, beliau akan mengajar siapa saja yang bersedia datang pukul 6 pagi ke sekolah. Meski hanya 1 orang yang datang, beliau akan tetap mengajar sepenuh hati. Siapa murid yang tak luluh dengan perhatian yang sedemikian besar.

Tak jarang beliau pun memberikan buku paket pada murid yang ia tahu tak sanggup membelinya. Daripada melihat sang murid mengkopi bukunya, ia lebih baik memberi bukunya langsung. Penerbit pun memberi beberapa eksemplar tambahan biasanya, begitu pikirnya. Beliau hanya ingin muridnya dapat pengalaman yang sama saat membaca buku, dan menerima pengajarannya.

Entah beliau sadari atau tidak, apa yang telah beliau lakukan selama puluhan tahun tersebut menjadi kenangan tersendiri bagi murid-muridnya. Dari luar beliau tampak seperti guru yang galak atau bahkan guru killer. Tapi, yang murid-murid tahu, beliau adalah guru yang penyayang. Ibu Rahayu dengan bahasanya yang blak-blakan menihilkan jarak dengan murid-muridnya.

BACA JUGA:  Menjaga Kredibilitas Ujian Online dengan Pinisi Edubox 4.0

Ketekunannya dalam mengajar, membuat murid-muridnya begitu termotivasi dalam belajar. Ibu Rahayu pun mendampingi perkembangan murid-muridnya baik di dalam, maupun di luar kelas. Murid-murid pun bersedia belajar lebih lama bersamanya, di kelas bimbingan belajar, di rumahnya, atau di kelas tambahan. Petuah-petuahnya pun telah mengisi relung hati.

Banyak orang bisa menjadi guru, baik secara formal maupun non-formal. Melalui jalur pendidikan keguruan, atau langsung terjun ke lapangan. Seperti rekan-rekan yang menjadi relawan pendidikan di seantero nusantara. Namun, guru yang baik adalah guru yang tak terlupakan. Mereka biasanya yang jadi sangat dekat dengan muridnya. Guru yang baik selayaknya kakak, ayah, atau ibu bagi murid-muridnya. Tak hanya membawakan pelajaran dengan baik, tetapi juga nyaman untuk menyampaikan segala keluh kesah.

Untuk anda yang sedang berjuang untuk menjadi guru yang baik, anda bisa memulainya dengan kesungguhan dalam mengajar. Selain itu, anda bisa meluangkan waktu sejenak, untuk mendengarkan murid-murid anda. Tak perlu pusingkan soal-soal ujian, biar Pinisi Edubox 4.0 yang memikirkannya untuk anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *