Peran Guru TIK di Era Informasi

mete description: peran Guru TIK / guru komputer di era informasi.

Di era peradaban informasi seperti sekarang ini, segalanya berkaitan dengan informasi. Informasi tersedia melimpah di mana saja. Mulai dari website hingga dalam medium social media yang semakin tak terhitung jenisnya (facebook, twitter, instagram, dst).

Aksesnya pun semakin bisa dilakukan dari mana pun, dan kapan pun. Sederhana saja. Karena tidak harus dari komputer meja (desktop) atau komputer jinjing (laptop). Sudah bisa dari handphone yang semakin ke sini semakin pintar saja (smartphone). Yang bisa digunakan dari toilet sampai kamar tidur.

Tools utamanya adalah komputer. dengan berbagai bentuknya. Ada personal computer berupa desktop atau laptop. Ada smartphone. Ada server (peladen), dan seterusnya.

Bahasanya adalah programming code. Semisal Java, bahasa C, dan seterusnya.

Logikanya adalah computational thinking (CT). Yaitu, metode menyelesaikan persoalan dengan menerapkan teknik ilmu komputer (informatika). Terutama untuk pendidikan dasar, logika ini jauh lebih penting daripada berbagai tools, aplikasi, maupun programming itu sendiri.

Ada empat teknik berpikir terkait dengan logika berpikir CT:

  • Dekomposisi (decomposition), yaitu memecah masalah/sistem rumit (complex problem/system) menjadi bagian-bagian lebih kecil yang lebih mudah dikelola.
  • Pengenalan pola (pattern recognition), mencari kesamaan di antara dan di dalam masalah/sistem.
  • Abstraksi (abstraction), fokus hanya pada informasi yang penting saja; mengabaikan detil-detil yang kurang/tidak relevan.
  • Algoritma (algoritm), mengembangkan solusi langkah demi langkah untuk mengatasi masalah, atau mengikuti/menaati aturan-aturan yang sudah ditetapkan untuk mengatasi masalah.

Metode ujian HOTS (higher-order thinking skills) bagus karena mengasah nalar siswa ke tingkat yang lebih tinggi. Sebagaimana disebutkan dalam dalam 12 Tips Sukses Menghadapi UNBK 2019, soal-soal HOTS membutuhkan analisis lebih mendalam (deeper analysis), pemikiran kritis (critical thinking), pemecahan masalah (problem solving) dan kreativitas (creativity). Tenang saja, tidak semua soal akan bertipe HOTS, kok. Hanya sekitar 15%-20% saja.

BACA JUGA:  UNBK 2019 dan Polemik Curhatan Warganet di Media Sosial

Nah, terkait dengan peran guru komputer, banyak yang mempertanyakan ketiadaan mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komputer (TIK) di kurikulum 2013. Selain merugikan siswa, dampak dari penghapusan tersebut juga mengubah fungsi dari para guru TIK dari guru menjadi tenaga kependidikan. 

PERAN GURU TIK (dan KPPI)

Pada pasal 3 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 tahun 2014, disebutkan bahwa Guru TIK dan Guru KKPI (Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi) difungsikan sebagai “Guru TIK”, dengan peran sebagai berikut :

1. membimbing peserta didik pada SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK atau yang sederajat untuk mencapai standar kompetensi lulusan (SKL) pendidikan dasar dan menengah;

2. memfasilitasi sesama guru pada SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK atau yang sederajat dalam menggunakan TIK untuk persiapan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran pada pendidikan dasar dan menengah; dan

3. memfasilitasi tenaga kependidikan SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK atau yang sederajat untuk mengembangkan sistem manajemen sekolah berbasis TIK.

Dengan demikian, Guru TIK (TIK & KKPI) memiliki kewajiban untuk membimbing peserta didik dalam mencari, mengolah, menyimpan, menyajikan, serta menyebarkan data dan informasi dalam berbagai cara untuk mendukung kelancaran proses pembelajaran. Disamping guru TIK juga selanjutnya akan memfasilitasi antar sesama guru dan tenaga kependidikan (PTK) TIK dalam mengembangkan sistem manajemen sekolah berbasis teknologi informasi dan komputer.

Namun demikian, guru komputer dapat turut berperan serta dalam memandu para siswa mengenai etika dalam ber-internet ria. Di era serba terkoneksi ini, perlu diingat bahwa apa yang kita ucapkan dan sampaikan sudah dalam bentuk digital yang mudah sekali tersebar kemana-mana. Hingga muncul istilah “jejak digital”. Dalam bentuk positif maupun negatif, konten yang kita buat bahkan bisa diterima oleh seseorang yang berada di ujung dunia sana melalui perantaraan internet.

BACA JUGA:  Tips Lancar Ujian Online: Cek Jaringan Dulu, Pak !

Demikian pula di social media. Para generasi muda perlu kita. Bagaimana cara membuat post yang baik, memberi komentar yang santun, dan sebagainya. Semua sopan santun digital ini diistilahkan dengan “Netiquette”. Mencegah cyberbullying dengan memberitahukan betapa buruknya efek psikologis yang dirasakan oleh korban cybberbullying. Yang hendaknya, para siswa kita ingat untuk berlaku sopan santun di dunia maya selayaknya di dunia nyata.

Implementasi kembali mata pelajaran TIK menjadi Informatika

Mapel Informatika tidak hanya mempelajari beragam perangkat lunak komputer, tetapi juga memecahkan masalah dan membuat aplikasi dengan berpikir kritis.

“Siswa dituntut berpikir komputasional dengan mempelajari beragam disiplin ilmu. Baik informatika atau noninformatika. Produk TIK untuk menunjang pembelajaran dan tugas sehari-hari itu masih perlu dijalankan sebagai bagian dari program literasi digital yang sudah dijalankan. Mapel Informatika sesuai dengan kebutuhan masa depan anak bangsa.” kata Awalludin Tjalla, Kepala Pusat Kurikulum Perbukuan Kemendikbud di Jakarta, Senin, 3 September 2018.

Ia menuturkan, mapel Informatika mencakup lima materi yang bakal menunjang kompetensi siswa di era revolusi industri 4.0. Yakni, 

  • Teknik komputer,
  • Jaringan komputer/internet,
  • Analisis data,
  • Dampak sosial informatika, dan
  • Programming.

Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)

Di era serba informasi ini, sekolah sebagai institusi pendidikan pun tidak mau ketinggalan. Dua praktik utama, yaitu pembelajaran dan evaluasi (ujian) turut mengalami digitalisasi. Salah satu wujudnya adalah computer-based testing (CBT) yang diimplementasikan dalam wujud UNBK.

Implementasi UNBK tersebut ke seluruh wilayah Indonesia relatif tidak mudah. Karena tiap-tiap sekolah ditargetkan memiliki infrastruktur yang memadai. Baik komputer maupun jejaring antar komputer. Sebagai catatan, untuk pelaksanaan UNBK saat ini saja, sebagian sekolah masih harus menumpang ke sekolah lain. 

Tantangan pelaksanaan UNBK ini tidak berhenti sampai di sini saja. Digitalisasi konten pembelajaran, cara belajar siswa secara digital, sampai dengan adaptasi para guru mata pelajaran terhadap metode-metode digital sangat membutuhkan peran serta dari guru TIK.

BACA JUGA:  Pinisi Edubox, Terobosan Baru Ujian Berbasis Komputer tanpa Online

Kesimpulan

Guru TIK memiliki tiga “pelanggan” yang perlu dikelola dengan baik, yaitu:

  • Peserta didik, dalam wujud mapel Informatika yang mempelajari tentang teknik komputer, jaringan komputer/internet, analisis data, dampak sosial informatika (netiquette, cyberbullying, dsb), dan programming,
  • Guru mata pelajaran yang lain, dalam hal digitalisasi proses persiapan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran,
  • Kepala sekolah dan wakil kepala sekolah terkait, dalam hal mengembangkan proses dan sistem manajemen sekolah yang berbasis digital

Untuk memudahkan proses digitalisasi proses pembelajaran dan penilaian, para guru komputer dapat menggunakan Edubox, suatu perangkat dengan aplikasi digital di dalamnya. Edubox terdiri dari Edubox Mini Server dan Edubox Smart Router.

Referensi:

Related Post(s):

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *