Di akhir tahun 2019 ini, adalah waktu yang tepat untuk melaksanakan penganggaran (budgeting), yang di antaranya meliputi hal-hal apa saja yang mau dibelanjakan, berapa jumlah unitnya, berapa harga satuannya, dan seterusnya. Di mana, anggaran-anggaran tersebut akan dieksekusi pada tahun 2020. BOS, atau Biaya Operasional Sekolah adalah salah satu sumber pendanaan tersebut.
Pelaksanaan ujian secara online, baik melalui perangkat android, laptop, ataupun laboratorium komputer (labkom) adalah salah satu aktifitas sekolah yang harus direncanakan secara matang dengan anggaran yang harus dialokasikan. Sebagaimana kita sudah tahu, perangkat dan aplikasi Edubox adalah ujian online.
Pungutan Pendidikan adalah penarikan uang oleh Sekolah kepada peserta didik, orangtua/walinya yang bersifat wajib, mengikat, serta jumlah dan jangka waktu pemungutannya ditentukan. Nah, ini adalah pilihan terakhir yang dapat digunakan oleh sekolah untuk dapat memperoleh Edubox.
Partisipasi dari masyarakat, terutama orang tua siswa (ortusis) telah dibuatkan peraturannya yang tercakup dalam:
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor: 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan.
Peraturan Menteri (PerMen) Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 75 Tahun 2016 tentang Komite Sekolah.
Kapan suatu Pungutan Pendidikan disebut sah dan tidak sah?
Pungutan disebut sah jika memiliki dasar hukum yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, dan dipungut oleh orang/petugas yang memiliki kewenangan untuk memungut. Dan disebut tidak sah jika pungutan tidak memiliki dasar hukum yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, dan/atau dipungut oleh orang/petugas yang tidak memiliki kewenangan untuk memungut.
Pasal 52 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor: 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan menegaskan bahwa Pungutan oleh satuan pendidikan wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:
Didasarkan pada perencanaan investasi dan/atau operasi yang jelas dan dituangkan dalam rencana strategis, rencana kerja tahunan, serta anggaran tahunan yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan.
Perencanaan investasi dan/atau operasi diumumkan secara transparan kepada pemangku kepentingan satuan pendidikan.
Dana yang diperoleh disimpan dalam rekening atas nama satuan pendidikan.
Tidak dipungut dari peserta didik atau orang tua/walinya yang tidak mampu secara ekonomis.
Digunakan sesuai dengan dan tidak dikaitkan dengan persyaratan akademik untuk penerimaan peserta didik, penilaian hasil belajar peserta didik, dan/atau kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.
Sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) dari total dana pungutan peserta didik atau orang tua/walinya digunakan untuk peningkatan mutu pendidikan.
Tidak dialokasikan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk kesejahteraan anggota komite sekolah/madrasah atau lembaga representasi pemangku kepentingan satuan pendidikan.
Pengumpulan, penyimpanan, dan penggunaan dana diaudit oleh akuntan publik dan dilaporkan kepada Menteri, apabila jumlahnya lebih dari jumlah tertentu yang ditetapkan oleh Menteri.
Biaya Operasional Sekolah (BOS)
Penggunaan BOS Reguler di Sekolah harus didasarkan pada kesepakatan dan keputusan bersama antara tim BOS Reguler kepala Sekolah, guru, dan Komite Sekolah.
Dana BOS Reguler yang diterima Sekolah tiap triwulan atau semester dapat direncanakan untuk digunakan membiayai kegiatan lain pada triwulan atau semester berikutnya.
Penggunaan BOS Reguler diprioritaskan untuk kegiatan operasional Sekolah nonpersonalia.
Beberapa permasalahan yang sering muncul dalam pelaksanaan pembelanjaan dana BOS (Biaya Operasional Sekolah) antara lain adalah, tidak terencananya kegiatan pembelanjaan dana dengan baik, sehingga kegiatan pembiayaan yang dilaksanakan asal-asalan dan tidak melalui kajian perencanaan yang matang.
Bingung dengan apa itu ujian online? Klasifikasi berikut ini akan membuat Anda lebih paham tentang ujian online itu sendiri.
Ujian.
Dahulu, semua ujian adalah ujian luar jaringan (luring), alias offline. Kini sudah ada ujian dalam jaringan (daring), yang lebih dikenal dengan ujian online.
Ujian Offline
Dengan adanya istilah ujian online, dapat kita klasifikan dan simpulkan bahwa ujian yang tidak melalui jaringan sama sekali, adalah termasuk ujian offline.
Kelemahan Ujian Offline
Berikut ini adalah beberapa kelemahan ujian offline. Di antaranya adalah memboroskan kertas, ujian tersebut juga membutuhkan proses yang banyak (mulai dari membuat soal, mengetik soal, membuat kunci jawaban, memeriksa jawaban, hingga mengumumkan/membagikan hasilnya kepada para siswa), dan juga menghabiskan waktu yang banyak sekali.
Ujian Online.
Ada dua macam ujian online. Ada yang full online, ada pula yang separuh (semi) online.
Full online. Pelaksanaan ujian sepenuhnya dilaksanakan secara online. Mulai dari mengadakan koneksi dengan server penyedia ujian, hingga pengumpulan jawaban oleh para siswa. Dalam pelaksanaannya, server ujian harus mampu melayani seluruh peserta ujian terus-menerus tanpa gangguan “gak bisa konek” sedikit pun.
Semi online. Namanya separuh online berarti tetap membutuhkan internet ya. Mekanisme yang digunakan adalah mekanisme intranet yang ditambahkan dengan komputer server berkapasitas kecil. Tipe ini bisa digunakan di kelas, maupun di laboratorium komputer (labkom). Edubox adalah terobosan baru ujian berbasis komputer. Ada dua tipe Edubox, yaitu Smart Router dan Mini Server.
Smart Router. Adalah produk Edubox untuk di dalam kelas.
Mini Server. Adalah produk Edubox untuk di labkom.
perangkat ujian online
Berikut ini adalah beberapa perangkat yang digunakan dalam pelaksanaan ujian daring.
Software/Aplikasi Edubox. Berikut ini adalah cara penggunaan aplikasi edubox. Ujian diketik di aplikasi Microsoft (ms) Word. Selanjutnya adalah melakukan export/upload ke aplikasi edubox. Selain dengan export/upload, bisa pula dilakukan copy lalu paste.
aplikasi edubox
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, Aplikasi Edubox mudah sekali digunakan. Karena para guru atau tim administrasi sekolah hanya perlu menggunakan aplikasi edubox dan Microsoft Word.
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) disebut juga Computer-Based Test (CBT) adalah sistem pelaksanaan ujian nasional dengan menggunakan komputer sebagai media ujiannya. Dalam pelaksanaannya, UNBK berbeda dengan sistem ujian nasional berbasis kertas atau Paper-Based Test (PBT) yang selama ini sudah berjalan. Dalam artikel ini kita akan bahas aplikasi ujian berbasis komputer offline.
Penyelenggaraan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pertama diselenggarakan pada tahun 2014 secara online yang diikuti secara terbatas di SMP Indonesia Singapura serta SMP Indonesia Kuala Lumpur (SIKL). Hasil dari penyelenggaraan UNBK tersebut cukup dianggap cukup menggembirakan sehingga dapat untuk mendorong meningkatkan literasi siswa terhadap Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Melihat hasil yang cukup menggembirakan di tahun 2014 selanjutnya pada tahun 2015 secara bertahap dilaksanakan rintisan UNBK dengan mengikutsertakan sebanyak 556 sekolah yang terdiri dari 379 SMK, 135 SMA/MA, dan 42 SMP/MTs di 29 Provinsi dan Luar Negeri. Selanjutnya pada tahun 2016 dilaksanakan UNBK dengan mengikutsertakan sebanyak 4382 sekolah yang tediri dari 984 SMP/MTs, 1298 SMA/MA, dan 2100 SMK. Jumlah sekolah yang mengikuti UNBK tahun 2017 melonjak tajam menjadi 30.577 sekolah yang terdiri dari 11.096 SMP/MTs, 9.652 SMA/MA dan 9.829 SMK.
Meningkatnya jumlah sekolah UNBK pada tahun 2017 ini seiring dengan kebijakan resources sharing yang dikeluarkan oleh Kemendikbud yaitu memperkenankan sekolah yang sarana komputernya masih terbatas melaksanakan UNBK di sekolah lain yang sarana komputernya sudah memadai.
Penyelenggaraan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) saat ini menggunakan sistem semi-online yaitu soal dikirim dari server pusat secara online melalui jaringan (sinkronisasi) ke server lokal (sekolah), kemudian ujian siswa dilayani oleh server lokal (sekolah) secara offline. Selanjutnya hasil ujian dikirim kembali dari server lokal (sekolah) ke server pusat secara online (upload). Sumber : https://ubk.kemdikbud.go.id
Demikianlah yang kami sebut dengan ujian online tetapi offline. Alias ujian berbasis komputer secara offline.
Hubungan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) dengan UNBK
Setelah UNBK selesai, komputer/ laptop maupun server bisa digunakan untuk kegiatan ujian harian (UH), ujian tengah semester (UTS) maupun Ujian akhir semester (UAS) yang dapat dilakukan secara offline maupun online. Apalagi sekarang banyak sekali aplikasi berbasis web yang sifatnya open source (free) dan gratis yang bisa didownload di internet dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan sekolah. Jadi laboratorium UNBK yang sudah tersedia tersebut, tidak hanya digunakan setahun sekali pada masa Ujian Nasional saja, tetapi juga dapat digunakan untuk ujian-ujian rutin di sekolah.
Disebut offline, karena dalam ujian ini hanya memerlukan jaringan LAN dan Server unbk saja, tidak memerlukan koneksi internet maka disebut offline.
Ujian berbasis komputer secara offline, tentu saja memiliki tata cara tersendiri. Berikut adalah tata cara ujian berbasis komputer yang dapat kita sarankan kepada para siswa.
Tata cara ujian berbasis komputer
Jangan khawatir berlebihan. Malah akan berakibat buruk karena mendatangkan stress/tekanan. Kalau sudah begitu, malah sulit fokus mengerjakan ujian sehingga semua yang dipelajari malah terlupa.
Supaya tidak khawatir berkepanjangan, kita perlu mempersiapkan diri terlebih dahulu. Mulai dari latihan mengerjakan soal ujian berbasis komputer, sampai dengan mempelajari kisi-kisi ujian itu sendiri.
Ketika ujian, fokus pada pengerjaan soal ujian itu sendiri. Teliti pada maksud dari pertanyaan dan jawaban yang harus kita pilih atau berikan. Jangan sampai lupa juga dengan pengisian data pribadi. Harus lengkap tidak boleh ada yang tertinggal.
Tidak hanya simulasi mengerjakan soal secara digital. Belajar secara digital juga penting. Aplikasi Edubox memberikan keduanya. Belajar dan mengerjakan soal dari perangkat pribadi (laptop/smartphone) dengan bantuan perangkat pintar seperti Edubox yang berperan sebagai peladen (server) berukuran mini.
Pelajari juga cara menggunakan komputer saat UNBK. Bersama teman-teman dekatmu, ajak mereka untuk menggunakan komputer dengan browser atau aplikasi simulasi UNBK. Bila belum ada yang mengetahui minta guru wali kelas atau lewat guru komputer untuk mengadakan simulasi UNBK di sekolah.
Perangkat Edubox terdiri dari Edubox Smart Router dan Edubox Mini Server. Keduanya memiliki aplikasi Edubox di dalamnya. Berikut ini adalah perbandingan di antara keduanya.
Perbandingan Edubox Smart Router dengan Edubox Mini Server
Smart Router
Device ini akan berfungsi maksimal apabila disambungkan dengan WiFI (wireless) di kelas
Menggunakan cloud computing, sehingga bisa diintegrasikan untuk satu sekolah.
Portable di kelas biasa (non-lab komputer).
Mini Server
Device ini harus digabungkan dengan Router WiFI
Device ini dapat mengoptimalkan laboratorium UNBK (yang sudah menggunakan LAN) untuk dapat digunakan sebagai KBM.
Aplikasi Ujian Sekolah Berbasis Komputer (USBK) adalah aplikasi yang memungkinkan anda (sebagai guru) atau sekolah anda untuk menyelenggarakan ujian secara online. Kali ini, kita akan membahas tentang edubox.
Edubox adalah perangkat server berukuran mini dengan performansi optimal untuk kebutuhan komputasi anda yang akan memberikan pengalaman mengajar (sekaligus ujian) yang tidak akan pernah dilupakan oleh siswa.
Edubox terdiri dari sebuah aplikasi USBK (Ujian Sekolah Berbasis Komputer) dan perangkat fisik berupa jaringan yang dapat disambungkan dengan lab komputer atau jaringan komputer (computer network) di sekolah. Perangkat keras yang sama dapat digunakan secara intranet di dalam kelas.
Aplikasi USBK (Ujian Sekolah Berbasis Komputer) dalam perangkat Edubox, tidak hanya dapat digunakan untuk ujian saja, yaitu ujian semester, ujian mata pelajaran, atau ujian sekolah. Perangkat ini juga dapat membantu guru dalam proses belajar-mengajar itu sendiri. Karena konten pembelajaran dapat disimpan di server atau cloud milik Pinisi, yang kemudian dapat diunduh oleh para siswa melalui perangkat laptop, smartphone, atau komputer masing-masing.
Ada dua produk dari Pinisi yang menyertakan aplikasi ujian berbasis komputer di dalamnya:
Edubox Smart Router, dan
Edubox Mini Server
Tentu saja aplikasi ini bukan aplikasi Ujian Nasional Berbasis Komputer
(UNBK). Namun aplikasi Pinisi ini dapat digunakan sebagai media latihan dalam
menghadapi UNBK.
Bagaimana menggunakan aplikasi USBK Pinisi? Berikut adalah panduan langkah
demi langkahnya:
Anda dapat
mengisi Nama Sekolah, Alamat Sekolah, dan nama Kepala Sekolah. Lalu kita isi kurikulum
yang digunakan. Bisa kurikulum 2006 atau 2013. Pada awalnya hanya terdapat satu
user. Dari sini, kita bisa menambahkan user-user yang lainnya. Tahun ajaran
bisa kita pilih sendiri. Dengan format 2017/18, 2018/19, dan seterusnya.
Cara
mendaftarkan kelas dimulai dari Jenjang Kelas. Aplikasi ini menyediakan pilihan
jenjang kelas dari tingkat I sampai tingkat XII. Sedangkan ruang kelas adalah
posisi ataupun urutan kelas, contohnya kelas X-1, X-2, X-A, X-B. Terakhir, kita
bisa memasukkan nama wali kelas ke dalam masing-masing kategori kelas.
Guru dapat
mengunggah data ke dalam sistem menggunakan file dengan format Excel. Tenang
saja, kami sudah menyediakan cetakan (template) yang dapat digunakan dengan
mudah. Sehingga pengisian data ke dalam cetakan tidak memakan waktu lama. Manfaatnya
adalah proses unggahan (uploading) dapat
dilakukan tanpa menghabiskan waktu dengan percuma.
Admin dapat
memasukkan (input) soal ujian atau mengunggah (upload) dari cetakan format Excel
yang sudah disediakan berdasarkan nama guru, jenjang kelas dan mata pelajaran
yang diampu.
Untuk menampilkan hasil ujian, aplikasi USBK (Ujian Sekolah Berbasis Komputer) Edubox dapat memperlihatkan nilai siswa berdasar semester, menurut kelas, atau per mata pelajaran dan memungkinkan untuk di-eksport ke format PDF, Excel maupun langsung dicetak (print) di atas kertas.
Pada menu
ini juga guru dapat membuat soal atau melakukan impor soal (lagi-lagi dari
cetakan berformat Excel) per mata pelajaran dan per jenis ujian.
Anda dapat memulai pembuatan ujian baru di aplikasi USBK (Ujian Sekolah Berbasis Komputer) ini dengan meng-klik tombol “Tambah Ujian”. Kemudian akan muncul form “Ujian Baru”. Silakan isikan nama ujian pada ujian anda yang baru. Pilih juga mata pelajarannya. Dalam contoh, adalah mata pelajaran Bahasa Indonesia. Cukup isi “Lama Ujian” dengan angka saja. Karena sudah diformat dalam satuan menit. Misalnya diisi 120 yang menandakan ujian akan berlangsung selama 120 menit.
Ada beberapa tipe ujian yang dapat dipilih dari menu Jenis Ujian. Guru
dapat membuat jenis ujian seperti ujian harian, ujian tengah semester (UTS), atau
ujian akhir semester (UAS).
Sebagai guru, Anda dapat melakukan pengacakan pada soal (melalui fitur “Acak Soal”) maupun pada jawaban (fitur “Acak Jawaban”). Mengenai nilai, bahkan dapat ditampilkan langsung segera setelah ujian selesai dilaksanakan; lewat fitur “Tampil Nilai Setelah Ujian”. Anda juga dapat memilih dan menentukan, apakah ujian tersebut akan direkap masuk ke dalam nilai (fitur “Masuk Rekap Nilai”). Apabila sudah selesai, silakan klik tombol “Buat Ujian”. Maka ujian Anda sudah jadi. Cukup mudah membuat ujian di aplikasi USBK (Ujian Sekolah Berbasis Komputer) Edubox, bukan?
Untuk mencegah ujian tidak tersebar sebelum atau
sesudah waktu yang diinginkan, kami menyediakan tombol switch untuk
mengaktifkan ujian.
User Baru
yang dimaksud di sini adalah mereka yang berperan dan bertugas sebagai: Guru,
Kepala Sekolah, atau Wali Kelas.
Pertama-tama,
kita lihat ada menu utama di sebelah kiri. Menu ini seringkali muncul; karena
itu kami menyebutnya menu utama. Terdapat beberapa menu sebagai berikut:
Beranda, Pengguna, Pelajaran, Tugas, dan Ujian. Untuk menambahkan user baru,
silakan klik tab “Pengguna”. Maka akan tampak “Daftar Pengguna” di halaman
besar. Di sisi kanan atas, kita bisa melihat tombol “Unduh Data” dan “Tambah
Pengguna”. Dengan mengklik tombol
terakhir, maka kita akan dapat menambahkan data dari user terbaru.
Apa saja
kolom yang harus diisi sebagai data dari user terbaru? Berikut adalah data
penting yang harus dimasukkan: NIK/NIP/NIS/NISN, Nama Lengkap, E-Mail, Role
(bisa dipilih antara “Guru”, “Kepala Sekolah” atau “Wali Kelas”), dan Foto.
Password wajib dimasukkan dua kali sebagai cara verifikasi. Klik “Buat
Pengguna” untuk menyimpan data user yang baru. Kemudian profil user yang baru
akan disimpan dan diperlihatkan di halaman selanjutnya. Di halaman inilah kita
bisa melakukan “Sunting Pengguna” dan “Ganti Password”.
Ujian untuk
perbaikan nilai dan jenis-jenis ujian yang lain. Untuk menghadapi ujian
tertentu (ujian nasional) maka guru juga dapat membuat jenis ujian latihan dari
menu Jenis Ujian.
Bentuk
penilaian: tugas, ulangan, praktik (offline), atau keterampilan. Pilih praktik
(offline). Langkah 1: judul. Klik berikutnya. 2. Pilih kelas. 3. Isi tugas dan
lampiran.
Untuk mengunduh data pengguna, yang harus dilakukan
pertama adalah mencari kelompok data yang ingin diunduh melalui kolom
pencarian. Apakah menurut NIK/NIP, Nama, Email atau Kelas. Misalkan kita ingin
mengambil basis data (database) kelas XI MIPA 2, maka kita pilih Kelas. Dari
database yang ditampilkan, kita lakukan copy pada “XI MIPA 2” lalu kita paste
di kolom pencarian, kemudian tekan Enter. Maka aplikasi akan memilah dan
menyajikan database siswa dari kelas XI MIPA 2.
Untuk memperoleh database tersebut dalam format Excel,
silakan klik tombol “Unduh Data” untuk mengunduh database tersebut.
Termasuk di antaranya adalah hasil ujian. Tidak hanya hasil ulangan saja, tetapi juga mengkompilasi hasil-hasil ujian sebelumnya, sehingga para guru tinggal mengunduh rapor pendidikan para siswa saja.
Mudah sekali melaksanakan ujian sekolah berbasis komputer, bukan? Sebab, segala proses ujian dapat kita lakukan dengan demikian mudah, otomatis, dan cepat.
Aplikasi USBK (Ujian Sekolah Berbasis Komputer) Edubox berada di dalam perangkat yang kami sebut sebagai Pinisi Edubox. Selain menyimpan aplikasi USBK (Ujian Sekolah Berbasis Komputer), di dalam Pinisi Edubox juga terdapat mini server. Komputer mini ini tidak hanya dapat digunakan untuk ujian saja, tetapi juga dapat digunakan sebagai alat bantu pengajaran di sekolah. Karena memiliki memori penyimpan sendiri, anda selaku guru dapat menyimpan materi pelajaran secara digital di dalam komputer server yang berukuran mini ini.
Untuk
keperluan KBM yang melibatkan lebih banyak materi dan siswa, sudah ada komputasi
awan (cloud computing) yang juga disediakan oleh tim Pinisi. Hal ini untuk
mengatasi kelemahan mini server yang memang memiliki keterbatasan kapasitas.
Dari menu utama di sisi
kiri, di mana terdapat beberapa pilihan menu: Beranda, Pengguna, Pelajaran,
Ujian dan Tugas, maka pilih dan klik tab Pelajaran untuk “Membuat Pelajaran” (Lesson). Caranya adalah sebagai berikut:
Pilih mata
pelajaran dari menu drop down yang muncul.
Kemudian, pilih
kelas untuk pelajaran tersebut.
Centang lintas
minat apabila pelajan dan kelas tersebut memang memenuhi syarat tersebut.
Pada kolom Guru
Mata Pelajaran, ketikkan satu atau beberapa huruf pertama dari nama guru, sehingga
muncul pilihan drop down yang memuat satu atau beberapa nama guru mata
pelajaran. Tentukan nama guru.
Klik tombol Buat
Pelajaran.
Maka akan muncul halaman
mata pelajaran untuk kelas yang baru dengan menu yang terdiri dari:
Ada dua cara untuk menambahkan siswa ke dalam mata pelajaran. Pertama adalah menambahkan nama dan NIS siswa secara manual. Kedua melalui daftar siswa yang sudah dibuat sebelumnya dan telah tersedia di dalam sistem.
Mulai dengan meng-klik menu pelajaran. Lalu pilih mata pelajaran yang akan ditambahkan siswanya. Sebagai contoh ada mata pelajaran bahasa indonesia. Mari coba cara manual dahulu. Yaitu menambahkan siswa dari data excel. Bisa kita copy-paste. Untuk format, sudah tersedia. Dari row selanjutnya, kita isikan nomor induk siswa lalu nama siswanya. Apabila semua list sudah masuk, anda bisa salin dengan sorot lalu klik kanan, lalu klik salin/copy kembali ke halaman data siswa, kita tempel (paste). Menekan tombol tambah. Apabila sudah selesai dengan data yang dimasukkan, bisa tekan simpan. Secara otomatis, maka siswa akan
Atau dari daftar siswa. Dari
siswa terdaftar.
Kita juga bisa menambah atau
memperpanjang daftar siswa. Jadi, siswa yang belum terdaftar, bisa kita
masukkan ke dalam daftar siswa.
Pinisi Edubox adalah aplikasi ujian sekolah berbasis komputer (USBK) dengan perangkat fisik yang dapat disambungkan ke jaringan komputer. Aplikasi Pinisi dapat digunakan untuk ujian, maupun proses belajar-mengajar.
Dengan
demikian, pekerjaan administratif para guru tetap terselesaikan, namun dalam
waktu sekejap mata saja. Diharapkan, keadaan ini akan memberikan kesempatan dan
waktu yang lebih luang bagi guru untuk dapat meningkatkan kualitas pengajaran
yang dapat dia berikan di depan kelas.
Kami mencari mitra reseller di seluruh Indonesia. Agar kita dapat menyelenggarakan ujian sekolah berbasis komputer di seluruh nusantara. Berminat? Silakan masukkan alamat email anda di kolom komentar. Ingin merahasiakan identitas Anda? Silakan kirim nomor whatsapp ke email ihwanul.alim@gmail.com.